“Saat Anda melihat api maka Anda langsung tidur”, begitulah kata seorang hipnotist sambil mengeluarkan selembar tisu api andalannya. Tak lama kemudian sang hipnotist memandu client (orang yang dihipnosis) untuk menarik nafas yang panjang sambil melihat tisu ajaibnya. Dan tiba-tiba api berkobar tatkala sang hipnotist membakar tisu apinya dengan sebatang korek api. Sang client langsung tertidur, lunglai, lemas dan masuk kedalam hipnosis yang lumayan dalam.
Ada banyak cara-cara aneh yang lucu atau bahkan yang ekstrim digunakan untuk menginduksi (membawa client masuk kedalam kondisi hipnosis) seseorang. Bahkan hanya dengan mendengar tepukan tangan, mendengar suara kokok ayam, dsb. Apakah kita harus percaya dengan kejadian-kejadian yang bahkan sangat sulit dinalar itu?
Benarkah itu hipnosis? Jika benar bagaimana seseorang dapat masuk kedalam pengaruh hipnosis? Ini adalah pertanyaan-pertayaan yang sering diajukan ketika melihat banyak orang yang terlihat seperti bodoh dan konyol ketika berada dalam pengaruh hipnosis. Nah jika kita ingin tahu rahasianya, simak sarat-sarat terjadinya hipnosis berikut ini.
Persyaratan utama untuk dapat masuk kedalam kondisi hipnosis :
- Sukarela
Tidak ada paksaan. Artinya client memang bersedia untuk dihipnosis. Bahkan bisa jadi dia memang yang menawarkan diri. Termotivasi untuk merasakan kondisi hipnosis, ingin populer atau memang senang ditonton orang lain.
- Memahami komunikasi
Seseorang yang mau dihipnosis ini memahami dengan benar komunikasi dua arah. Artinya dapat berkomunikasi timbal balik dengan sang hipnotist. Tidak tuli dan juga tidak bisu. Serta paham dengan bahasa yang digunakan oleh sang hipnotist. Misalnya orang jawa dihipnosis dengan bahasa Jawa. Jika orang Jawa dihipnosis dengan bahasa Aceh, kemungkinannya gagal karena client tidak paham dengan bahasa yang digunakan sang hipnotist.
- Mempunyai kemampuan konsentrasi
Orang yang akan dihipnosis mempunyai tingkat konsentrasi yang baik atau tinggi. Orang tersebut benar-benar dapat fokus pada suatu hal dalam waktu yang cukup lama. Mengapa harus demikian? Karena hipnosis itu sama saja membimbing seseorang memasuki suatu kondisi tertentu dengan membuat client fokus pada satu hal. Syarat lainnya ya sudah pasti jika client harus sehat secara pikiran. Artinya tidak dalam keadaan stres, depresi, dsb. Jikalau hal ini ada maka yang dapat dilakukan adalah melakukan hypnotherapy untuk mengurangi atau bahkan mengobati masalahnya.
Mulai sekarang kita sudah sama-sama memahami jika hipnosis hanya akan terjadi ketika ada ijin (sukarela), memahami komunikasi dan mempunyai kemampuan untuk konsentrasi yang baik. Jadi jika kita tidak mau, menolak dan bersikap apatis, maka akan sulit jika kita dihipnosis. Ini adalah cara menangkal hipnosis yang sangat sederhana.
Copy By : http://yulsatryamukti.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar