Mengapa ada orang yang dapat dihipnosis tetapi ada juga yang tidak? Mengapa juga ada orang yang mudah dihipnosis, ada yang moderat (sedang) dan ada juga yang sulit? Siapakah sebenarnya yang paling menentukan dalam proses suatu hipnosis? Jika 3 pertanyaan berikut cukup menggelitik bagi kita, maka kita sedang membaca artikel yang menyajikan jawabannya secara tepat.
Jika salah satu kunci terjadinya hipnosis adalah kesediaan atau adanya ijin dari yang bersangkutan, kemana hal ini akan mengalir dan bermuara? Para pakar dan pelatih hipnosis mengatakan jika ini berawal dari kedekatan hubungan yang terjadi. Jadi sudah pasti mereka (praktisi hipnosis) sepakat jika membangun keakraban sejak pandangan pertama adalah kunci sukses terjadinya hipnosis.
Terlepas dari semua itu, ada yang lebih menarik dari proses keakraban yang dibangun. Sangat mudah bagi kita jika hanya mengatakan kalimat seperti, “Saya sepakat atau saya setuju”. Tetapi apakah ini juga berarti jika pada tingkat bawah sadarnya kita juga memang berpelukan? Jangan-jangan ini hanya sebatas permainan dan guyonan semata. Sekedar melegakan atau mencari aman.
Akhirnya kita mengarah pada ujung anak panahnya. Kunci dari segala kunci terjadinya hipnosis. Ternyata proses terjadinya hipnosis ini ibarat proses pendobrakan gerbang benteng yang kokoh. Pada gambaran ini kita dapat mengasumsikannya dalam 3 gambaran. Tertarik untuk melihatnya sekarang?
Mari kita cermati analogi sederhana pendobrakan gerbang benteng pikiran yang kokoh tersebut :
- Luar Benteng
Inilah tempat dimana sang pendobrak itu berada. Luar benteng ibarat analogi dari pikiran sadar kita (conscious mind). Dari sinilah sebuah sugesti hipnosis ini diterima melalui panca indera. Yaitu visual (penglihatan), auditory (pendengaran), kinesthetic (perasaan), gustatory (pengecap) dan olfactory (pembau).
- Gerbang Benteng
Gerbang ini bernama critical area (faktor kritis) yang berfungsi sebagai tembok pelindung. Sudah jelas terbuat dari daun pintu yang tebal dan berlapis baja. Bahannya adalah sistem keyakinan yang kita miliki. Artinya jika benteng ini begitu tebal, maka sugesti hipnosis tidak akan berhasil menembusnya. Jadi cara cerdas untuk menembusnya adalah dengan melemahkannya terlebih dahulu. Caranya adalah dengan membangun kepercayaan, keakraban, dsb.
- Dalam Benteng
Dalam benteng ibarat pikiran bawah sadar kita (subconscious mind). Artinya segala sesuatu yang bahkan sangat penting dalam menentukan tindakan kita sehari-hari. Pakar hipnosis menyebutkan jika pikiran bawah sadar memegang kendali sekitar 88% tindakan seseorang. Jadi ditempat inilah sugesti-sugesti baru hipnosis dialamatkan. Harapannya sudah tentu untuk mengubah perilaku dan tindakan negatif seseorang.
Berdasarkan analogi diatas, kita dapat menarik kesimpulan. Pintu gerbang yang paling menentukan terjadinya hipnosis itu adalah gerbang benteng pikiran (critical area). Nah supaya sugesti yang dimasukkan berhasil mendobraknya, kita perlu membangun keakraban, kepercayaan dan hubungan baik sebelum melakukan hipnosis.
Copy By : yulsatryamukti.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar